Wednesday, September 14, 2011

Pengertian Dari Sebuah Kedirgantaraan


     Kedirgantaraan!, sering anda dengar, apalagi sangat berhubungan dengan udara,  sebuah pengertian kedirgantaraan yang akan saya akan jelaskan. Kedirgantaraaan diambil dari sebuah kata dirgantara taklain merupakan nama panggilan yang layak untuk Teknologi Udara di Indonesia. Dimulai pada tahun  1903 pada saat Wright Bersaudara (Orville wright dan Wilbur wright) mempertontonkan pesawat hasil ciptaannya  sendiri untuk pertama kalinya terbang di dunia. Melayang dengan sejauh  37 meter dalam 12 detik mebuat seluruh dunia menjadi tersanjung padanya. Pesawat yang diberi namawright flyerbermesin motor1 × lurus-4 air-cooled piston mesin, 12 hp menjadi saksi mengenai perpesawatan pertama di dunia. 

     Kebutuhan teknologi kedirgntaraan khususnya pada pesawat terbang bagi hidup sangatlah penting. Dengan bukti, cepat habisnya tiket-tiket pesawat yang melayani perjalanan antar kota maupun luar negri. Kecendrungan orang-orang untuk lebih memilih sebuah teknologi pesawat terbang sangatlah besar, dengan alasan transportasi tersebut lebih cepat dan nyaman.Selain untuk transportasi perjalanan massal sebuah pesawat bisa di fungsikan menjadi pesawat angkut barang /kargo, polisi, sipil,pribadi ataupun  lebih banyak lagi. Sehingga dari demikian jasa pengiriman kilat lebih bisa menjalankan tugasnya dengan baik, ataupun yang lainnya.



     Dengan adanya kemajuan kembali tentang ilmu kedirgantaraan di dalam suatu Negara akan semakin majunya Negara tersebut. Sudah saatnya Negara tertinggal berfikir lebih maju kembali. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi kedirgantaraan yang sudah ada ini, Negara tersebut akan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Lebih baik dibandingkan dengan Negara-negara yang lain. Karna sebuah Negara yang maju pasti akan menerapan teknologi-teknologi canggih secara cepat dan dapat lebih maju dari Negara-negara yang lain. Namun salah satu kerugian dalam pengunaan teknologi kedirgantaraan ini adalah, mahalnya dalam perawatan terhadap mesin-mesin pesawat tersebut.Perawatan dan perbaikan harus diadakan secara teratur dan tidak asal-asalan.Harus diberi perawatan dan perbaikan tingkat satu atau paling bagus. Karna jika perawatnya secara asal-asalan akan sangat membahayakan penumpang atau merugikan pihak lain jika terjadi sesuatau yang tidak diinginkan. Jiaklau pesawat iyu diberi perawatan asal-asalan dan lalu mogok di udara pastilah akan jatuh.

Sunday, July 31, 2011

First flight with trike


     The first flight with trike. Pengalaman saya terbang pertama kali dengan trike sangat mengasikan dan juga menegangkan. Trike atau pesawat ultrlight ataupun mcrolight. pesawat ini adalah pesawat jenis aeeo sport. pesawat yang sekarang ini saya naiki adalah pesawat yang berjenis aquila, afrika selatan dengan bermesin rotax 912UL dengan daya 80 hp. saya terbang dengan di dampingi mas bagas. terbang di daerah cibubur, wiladatikta, saka dirgantara airstrip pada pagi minggu dan di pagi hari adalah sesuatu pengalaman terbang yang mengasikan. terbang dengan ketinggian kurang lebih 1000 feet dengan kecepatan tinggi kuran lebih 60- 110 km/jam selama kurang lebih 20-30 menit. pada saat itu saya terbang mengelilingi daerah cibubur, pada saat itu sebenarnya kurang pagi jadinya banyak udara thermal. saat terbang terjadi sedikit turbolensi karna banyaknya udara therma jadinya yaa agak goyang-goyang sedikit. dengan terbang menggunakan trike kita bisa melihat daratan, rumah-rumah dari ketinggian ataupun memegang awan.


Tuesday, May 3, 2011

Airbus A-390




   The design of the Airbus A-390 made ​​by this person is my own aircraft that make using a pencil. this design is the design of blind without calculation. description of this sketch is a mixture between the A380 with the B747 who I combine. but at the level of the three I give a little difference with body taper 747 premises. The plane have 3 level and a capacity of approximately 1026 men divided into 4 economy class, business, excecutive, VVIP. This design is labeled with a reputable company Airbus SAM. Aircraft.

Tuesday, February 22, 2011

Mengenal Aromodeling

apakah anda tahu apa aeromodeling itu...?


sering anda dengar kata aeromodeling tetapi anda tidak tau apa  aeromodeling itu. aeromodeling itu bisa dikatakan minaturnya pesawat tetapi minatur ini dapat terbang. aeromodeling biasanya berbentuk pesawat ataupun helicopter. aeromodelin bisa juga dikatakan olahraga. aeromodeling biasanya memakai mesin atau dinamo motor untuk menerbangkannya tetapi ada pula yg tdk memakai mesin atau motor. kita membuat sebuah pesawat yg berasal dari kertas yg biasa kita iseng membuatnya itu juga bisa dinamakan aeromodeling. tetapi rata-rata orng memainkan aeromodeling itu dengan bantuan mesin/ motor. pada awal mula jika kita ingin mencintai aeromodeling cintalah dulu terhadap udara karna jika tanpa bantuan udara aeromodeling tidak dapat di mainkan. mulailah dari sekarang kita mengurang pembakaran yg mengeluarkan asap/ polusi yg sangat banyak/ bisa kita lakukan dengan cara mengurangi rokok/ pemakaian motor 2tak. nah... saya akan lanjutkan yg tadi mula2 jika kita ingin belajar aero modeling kita belajar dulu pesawat yg menggunakan U control (berbentuk seperti gagang telepon). dan kitapun harus belajar membuat pesawat nya mulai dari sayap dan sayappun nanti akan di bagi lagi ada spar, leading each,traling each, dll. kitapun harus sabar untuk merakitnya jika tidak sabar maka kita akan cepat bosan karna merakit pesawat itu perlu kesabaran dan ketelitian jika di pesawat sesungguhnya kesalahan hanya 1cm saja akan merubah/ memengaruhi kestabilan pesawat terbang. ketika anda sudah lulus u control anda bisa langsung beralih ke remote control. di memakai suatu remote yg menggunakan glombang udara. dan kita pun harus bisa merakit pesawat ini juga loch... tetapi pesawat ini lebih sulit dirakit dibandingkan U control. banyak partikel2 yg hyarus di bentuk / di sambung untuk menghasilkan sebuah pesawat ini. sebenarnya bahan2 pesawat itu tidak terlau mahal mungkin malah murah yg mahal itu adalah ilmu/perumusan dan mesin. kalau bahan bisa dikocek sekitar 100 ribuan lah, tetapi jika ilmu atau perumusan itu hanya orang2 khusus yg tau. klo tdk pakai orang bisa beli pesawat yg tinggal dirakit biasanya sudah ada petunjuknya di dalam kerdus tersebut. tetapi harganya sudah pasti mahal sekitar 900 ribuan-5 jutaan (kayu). jika gabus sih bisa murah paling sekitar 25 ribuan lah tetapi kurang kuat jika angin agak besar pesawat ini akan ikut terbawa angin. kalau mesin na.... ini yg mahal ... karena indonesia belum bisa memproduksi mesin sendiri jadi kita harus beli di dari jepang, taiwan atau china. kalau mesin dikocek sejitar 600 ribuan (taiwan= thunder tiger), 1,5 jutaan (jepang= OS)- bahkan ada yang lebih dari itu bisa sekitar 10jutaan. jika anda berminat anda bisa bergabung di club aeromodeling cibubur disana mungkin anda bisa dapat banyak informasi tentang aeromodeling di sana anda bisa bertemu dengan bapak sjam dia adalah pelatih profesional aeromodeling dan juga pilot. dan keistimewaan nya dia sudah berumur 85 tahun tetapi masih aktif dalam kegiatan aeromodeling. sekian informasi saya mudah2an anda semakin tertarik dengan aeromodeling sekia.



Thx....

Monday, February 7, 2011

Flap

                                                  abovetopsecret.com  


     This is flap.flap is a hinged metal surface marginal plane. his usual flap can be found in the middle of the plane wing on the back / end. This flap can usually be moved lengthwise and then moves down the function of this flap is to reduce the speed dropped by adding kamber wing and thereby increasing the maximum lift coefficient of lift so the plane easier to lift the fuselage or landing perfectly. lowered when the aircraft flap want take off / landing. slope of the flap is 5,10,15,20,40 degrees. when the plane wants to fly pilots usually lower flap 5 degrees. whereas if the aircraft to landing flap down 40 degrees / (full retraced).

Saturday, January 29, 2011

Pengetahuan Anggota Badan Pesawat
















 Apa ini..........?

: Ini adalah elevator. Letak dari elevator ini adalah paling belakang di bawah rudder. Elevator ini berbentuk seperti saya tetapi sayap ini ukurannya agak kecil di bandingkan sayap utama pada pesawat yg berada ditengah-tengah. Fungsi dari pada elevator ini sendiri adalah untuk take off/ landing maupun naik-turun saat di udara. Elevator ini sendiri bisa bergerak naik ke atas maupun turun ke bawah. benda ini bisa digerakan dengan stir ataupun joystick.. Benda ini bergerak ketika tuas stir ataupu tuas joystick ditarik atau di dorong. Elevator ini berkerja naik dan turun. Jika pesawat ingin take off atau manaikan ketinggian maka Elevator tersebut akan bergerak ke atas, sebaliknya jika pesawat ini ingin landing atau menurunkan ketinggian maka Elevator tersebut akan bergerak ke bawah.

Thx............

Pengetahuan Anggota Badan Pesawat

Apakah anda tau apa nama, dan kegunaan benda ini,di pesawat?













                                                                                             
                                                                                                               

jawaban: jawb pertama benda ini bernama rudder. rudder adalah bagian dari rangkaian pesawat yag berbentuk seperti sayap, hanya saja sayap ini keatas. rudder bertempat di rangkaian body pesawat paling belakang dan paling atas. kegunaan rudder di pesawat adalah sebagai pembelok pesawat. tetapi belok nya mendatar tidak miring. dengan rudder ini pesawat bisa berbelok hingga 90 drajat di udara. rudder ini bisa bergerak bergerak hanya ke kanan dan ke kiri. Alat yang di gunakan pilot saat ingin berbelok dengan menggunakan rudder berbentuk seperti pedal/ kalau di mobil seperti gas, dan ada 4, 2 untuk pilot, dan duanya lagi untuk copilot. Alat ini berada di bawah/ di depan jok seperti gas pada mobil tepatnya.

Monday, January 24, 2011

Mengapa Pesawat Bisa Terbang

Ditulis oleh Adhika Lie   
Minggu, 25 Oktober 2009 04:10
Mengapa Pesawat Terbang Dapat Terbang: Generation of Lift
Pada suatu hari di kantor di bilangan Jakarta Pusat, Anda mendadak mendapat telepon bahwa Anda ditugaskan untuk berangkat ke Manado untuk suatu pekerjaan. Anda dijadwalkan untuk terbang meninggalkan Jakarta keesokan harinya pada pukul 8 pagi. Pernahkah Anda bertanya, mengapa pesawat terbang bisa terbang di udara? Adakah sesuatu yang salah dengan hukum gravitasi Mr. Newton? Bukankah segala sesuatu yang tidak digantung dan tidak nempel ke tanah harus jatuh kembali ke tanah?
Weight
Setiap sesuatu yang menempati ruang, memiliki massa. Setiap massa yang terpengaruh oleh medan gravitasi, memiliki berat. Hal ini juga berlaku dengan pesawat terbang. Setiap komponen pesawat terbang, mulai dari rangka pesawat, penumpang, sampai dengan bagasi, menambah berat pesawat terbang tersebut.
Gaya berat ini yang menyebabkan setiap barang yang gak nempel ke tanah, atau yang tidak ditahan akan selalu jatuh ke tanah. Gaya berat selalu menarik segala sesuatu ke pusat gravitasi bumi.
Lift
Kalau begitu, pesawat harus ditahan supaya tidak jatuh, dong? Ya, pesawat terbang dapat mengudara karena ditahan oleh gaya angkat (lift) netto yang dihasilkan oleh seluruh badan pesawat. Tentunya, komponen terbesar yang menghasilkan gaya angkat adalah bagian sayap pesawat (wing). Bagaimana lift dihasilkan? Ada tiga nama yang harus disebutkan di sini, Mr. Newton, Mr. Coanda dan Mr. Bernoulli.


Hey, Mr. Newton!
Lift dihasilkan karena aliran udara dibelokkan ketika mengalir melewati sayap. Bahkan, tidak hanya ketika melewati sayap pesawat, lift juga dihasilkan ketika kita menaruh kertas di depan aliran udara pada suatu sudut tertentu. Kata kuncinya adalah: aliran dan pembelokan aliran tersebut. Coba dengan bermain pesawat kertas! Jika pesawat dilepas tanpa diberi dorongan ke depan, pesawat tersebut tetap akan jatuh ke tanah. Ini menunjukkan perlu ada aliran udara agar lift dapat dihasilkan.
Ketika aliran udara dibelokkan, terjadi aksi-reaksi antara aliran udara dan objek yang membelokkan udara tersebut (sayap, kertas). Ketika aliran udara yang awalnya lurus kemudian belok setelah melewati objek tersebut, kita kemudian bertanya, apa yang membengkokkan aliran tersebut. Ya, jawabannya adalah objek tersebut. Artinya, ada suatu gaya yang dikerjakan oleh objek tersebut terhadap aliran udara tersebut. Mr. Newton berkata, untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama besar pada arah yang berlawanan dari aksi tersebut. Objek tadi telah mengerjakan suatu aksi pada aliran udara tersebut, maka, aliran udara juga akan mengerjakan reaksi yang sama besar pada objek tersebut.
Mari kita liat apa yang terjadi pada pesawat kertas kita tadi.
 
The second guy, Mr. Coanda!
OK, sekarang kita telah mengerti bahwa lift dihasilkan karena arah aliran udara dibelokkan. Mengapa aliran udara tersebut bisa belok? Henri Coanda (1886-1972) menemukan suatu fenomena bahwa aliran fluida cenderung menempel ke permukaan di dekatnya. Artinya udara nggak bablas begitu saja, tetapi mengikuti bentuk permukaan di dekatnya. Artinya streamline aliran fluida tersebut akan berubah sesuai dengan bentuk permukaan di dekatnya. Hal ini menyebabkan aliran udara terbelokkan ketika mengenai kertas kita tadi (ataupun ketika melewati permukaan sayap).

Efek Bernoulli
Apa manifestasi nyata dari lift? Apabila berat pesawat dapat dilihat dari gravitasi bumi, lift dapat dilihat sebagai hasil dari perbedaan tekanan antara permukaan atas dan permukaan bawah sayap. Nett lift (gaya angkat netto) hanya bisa terjadi apabila tekanan di bawah sayap lebih besar daripada tekanan di atas sayap. Menurut Bernoulli, hal ini hanya bisa dihasilkan apabila kecepatan aliran di bagian bawah sayap pesawat lebih kecil daripada kecepatan aliran udara di bagian atas sayap pesawat.

And the rotating ball                 
Dapat juga diartikan sebaliknya bahwa lift dapat dihasilkan karena adanya perbedaan kecepatan di antara dua permukaan sehingga terjadi perbedaan tekanan. Hal ini dapat juga dilihat di olahraga tenis lapangan. Pemain tenis berusaha membuat bola mereka berputar (spin). Misalnya ketika melakukan topspin (bola diputar dengan pukulan raket dari bawah ke atas), ini membantu mencegah bola tenis jatuh di luar lapangan. Hal ini disebabkan ketika bola diberikan top spin, bola akan berputar seperti ditunjukkan di gambar di bawah ini. Dengan demikian, kecepatan aliran di atas bola lebih kecil daripada di bawah bola. Hal ini menyebabkan gaya ke bawah (Fm) pada bola tenis yang membantu mencegah bola tidak keluar lapangan.




More Advanced Topics

gambar:©2008 Lester Gilbertgambar:©2008 Lester Gilbert
Bound Vortex and Kutta-Joukowski  
Kutta dan Joukowski adalah dua orang yang memformulasikan bahwa lift dapat dihubungkan dengan sirkulasi/perputaran udara di sekitar suatu objek. Artinya, untuk setiap lift yang dihasilkan, ada suatu perputaran udara yang bisa diasosiasikan dengan lift tersebut. Ini yang dikenal dengan istilah bound vortex di sayap pesawat. Perputaran udara ini menghasilkan lift pada pesawat. Teorema sirkulasi yang dituliskan oleh Kelvin menyatakan bahwa karena pada awalnya ketika pesawat diam tidak ada sirkulasi sama sekali, vortex ini akan membentuk suatu loop yang agar total sirkulasi tetap nol. Akibatnya dapat dilihat seperti pada gambar di samping: adanya starting vortex dan tip vortex.
The Common Fallacies
Kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan mengenai bagaimana lift dapat dihasilkan adalah sebagai berikut:
Teori "Longer path" or "Equal Transit Time"
Teori ini mengatakan bahwa airfoil pesawat di-design sedemikian agar panjang lintasan permukaan atas sayap lebih panjang daripada permukaan bawah sayap. Artinya molekul udara di sisi atas sayap harus bergerak lebih cepat daripada molekul di sisi bawah sayap agar mereka bertemu lagi di ujung trailing edge sayap. Teori ini walaupun kedengarannya benar, tetapi didasarkan pada asumsi yang salah, yaitu bahwa molekul udara harus bertemu lagi di ujung sayap. Kalau teori ini benar, kertas kita tadi tidak akan bisa menghasilkan lift. Pada kenyataannya, ada lift yang dihasilkan dari kertas yang diletakkan pada suatu angle-of-attack terhadap aliran udara.
 Teori tumbukan molekul udara
Teori ini mengatakan bahwa lift dihasilkan dari tumbukan udara yang dibelokkan pada sisi bawah sayap. Teori ini salah karena hanya melihat pada sisi bawah sayap saja yang menyebabkan aliran udara membelok. Pada kenyataannya lebih banyak udara yang dibelokkan di sisi atas sayap dibandingkan dengan sisi bawah sayap.

Menjadi Penerbang

Persiapan menjadi penerbang


Sebelum membahas tentang syarat-syarat menjadi penerbang perlu diketahui beberapa lisensi/ surat ijin yang dipegang oleh seorang penerbang. Seperti halnya surat ijin mengemudi kendaraan bermotor, lisensi penerbang mempunyai beberapa kategori yang berbeda dengan hak yang berbeda pula.
Setiap penerbang perlu melakukan tes tulis dan tes terbang untuk setiap lisensi yang diambil. Tes terbang juga biasanya terdiri dari interview untuk menilai pengetahuan penerbang. Tes terbang ini dikenal dengan nama check ride.
  • SPL: Student Pilot License. Digunakan oleh siswa penerbang untuk berlatih menerbangkan pesawat. Di USA, tidak ada  SPL. Untuk terbang dengan instruktur tidak ada batasan artinya tidak memerlukan lisensi apapun, tapi untuk dapat terbang solo (tanpa instruktur) dibutuhkan class 3 medical certificate.
  • PPL: Private Pilot License. Adalah lisensi pertama yang didapat oleh seorang penerbang. Dengan lisensi ini dia dapat terbang dengan membawa penumpang dengan keterbatasan tidak boleh menerima bayaran. Lisensi ini seperti halnya SIM A bagi pengemudi mobil. Minimum jam terbang untuk mendapatkan PPL adalah 40 sampai 60  jam terbang tergantung peraturan negara tersebut.
  • CPL: Commercial Pilot License. Lisensi ini didapat setelah mendapatkan PPL. Dengan lisensi ini seorang penerbang dapat menjadi penerbang profesional yang menerima bayaran untuk pekerjaannya sebagai penerbang. Biasanya dibutuhkan sekitar 140 sampai dengan 250 jam terbang untuk mendapatkan lisensi ini tergantung peraturan negara tersebut.
  • Instrument Rating: Rating ini adalah tambahan bagi PPL atau CPL untuk menerbangkan pesawat dengan hanya berorientasikan instrumen. Gunanya untuk terbang dengan jarak pandang yang rendah dan terbang dengan ketinggian yang tidak memungkinkan untuk melihat daratan sebagai acuan. Biasanya seorang penerbang tidak diperkenankan menerbangkan pesawat jet tanpa instrument rating.
  • ATPL: Airline Transport Pilot License. Lisensi ini diperlukan untuk menjadi commander/captain di pesawat penumpang dengan berat tertentu. Di Indonesia menurut CASR 121 rev 2 pada saat artikel ini ditulis adalah untuk pesawat di atas  3,409 kilograms (7,500 pounds)  atau untuk pesawat dengan konfigurasi kursi penumpang 30 atau lebih. Ada juga 20000 kg atau 12500 kg di beberapa negara. Untuk mendapatkan ATPL harus mempunyai CPL, 1st class medical certificate (sertifikat kesehatan kelas satu) dan memiliki 1500 jam terbang.
  • Frozen ATPL: Untuk mendapatkan ATPL seorang penerbang harus mempunyai minimum 1500 jam terbang. Sedangkan frozen ATPL adalah sertifikat yang menyatakan bahwa  penerbang yang bersangkutan sudah lulus semua pelajaran ATPL, hanya tinggal menunggu jam terbang mencapai 1500 jam. Di USA atau Indonesia contohnya, tidak ada istilah frozen ATPL, tapi penerbang dapat mengambil test tulis ATPL (ATP written test), yang hasilnya berlaku selama 2 tahun. Jika dalam 2 tahun penerbang tersebut tidak mencapai 1500 jam terbang atau tidak melakukan test terbang (check ride) untuk ATPL maka hasil tes tulis tersebut akan hangus.
  • Type rating: Setiap pesawat mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga dibutuhkan tambahan pelatihan dan  ijin terbang untuk setiap tipe pesawat yang akan diterbangkan. Sertifikat/Ijin menerbangkan sebuah tipe pesawat ini disebut type rating
Sehingga seorang kapten penerbang Airbus A330 pada sebuah maskapai penerbangan berjadwal seperti Garuda Indonesia misalnya, akan/harus mempunyai ATPL dengan Instrument Rating dan sebuah Type Rating pesawat A330 di lisensinya beserta sebuah sertifikat kesehatan kelas satu.

Lisensi minimum untuk bekerja

Lisensi minimum untuk bisa menerbangkan pesawat dengan dibayar secara profesional adalah CPL. 

Pendidikan

Menurut peraturan untuk menjadi seorang penerbang profesional dan untuk mendapatkan lisensi ATPL, seorang calon penerbang harus lulus High School/SMA atau sederajat (SMK dll). Tidak ada keharusan untuk lulus dari jurusan tertentu seperti IPA atau yang lainnya. Untuk lisensi PPL tidak harus lulusan SMA. 
Jika ada sekolah penerbang hanya menerima lulusan SMA IPA, itu adalah kebijakan sekolah penerbangan tersebut, bukan berasal dari peraturan penerbangan. Di Indonesia biasanya ada tes masuk berupa Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris.

Lama Pendidikan Penerbang

Lama pendidikan untuk lisensi CPL berkisar antara 8 bulan sampai 18 bulan. Pendidikan mencakup belajar di kelas dan terbang dengan pesawat. Variasi dari lama pendidikan ini tergantung dari ketersediaan pesawat, kondisi cuaca dan banyaknya jam terbang minimum yang harus diselesaikan. Normalnya adalah 150 sampai 200 jam terbang tergantung peraturan dari negara tempat belajar.

Umur

Menurut peraturan penerbangan Indonesia CASR 61 pada saat tulisan ini diterbitkan, umur untuk mendapatkan Student Pilot License (mulai belajar menjadi siswa penerbang) adalah 16 tahun, PPL 17 tahun, CPL adalah 18 tahun dan ATPL adalah 21 tahun.
 
Tidak ada minimum umur untuk menjadi siswa penerbang di negara yang tidak mengenal student pilot license, tapi di banyak negara, syarat untuk terbang solo (terbang tanpa instruktur) adalah 15 tahun dan minimum untuk mendapatkan PPL biasanya adalah 16/17 tahun, untuk CPL adalah 18 tahun, ATPL 21 tahun.
 
Sedangkan umur maksimum untuk menjadi penerbang berbeda-beda setiap negara. Di USA tidak ada batasan umur maksimum untuk PPL, sedangkan ATPL sebagai kapten penerbangan komersial adalah 60 tahun. Di India atau beberapa negara yang sedang kekurangan penerbang, batasannya telah dinaikkan menjadi 65 tahun.

Kesehatan

Menjadi seorang penerbang membutuhkan kesehatan yang baik. Di Indonesia seorang penerbang harus menjalani pemeriksaan kesehatan setiap 6 bulan sekali. Setiap negara punya peraturan sendiri tentang sertifikat kesehatan bagi penerbangnya.
Biasanya sertifikat ini dinyatakan dalam kelas. Seperti kelas satu (first class) untuk ATPL, kelas dua untuk PPL. Bukan berarti seorang penerbang dengan lisensi PPL tidak boleh mendapatkan sertifikat kelas satu, tapi untuk menjadi penerbang dengan lisensi PPL cukup hanya dengan mendapatkan sertifikat kelas dua. Seorang siswa penerbang dengan tujuan menjadi penerbang profesional selayaknya mendapatkan sertifikat kelas satu untuk karirnya di masa depan.

Tinggi badan, panjang kaki dan kesehatan mata

Ada pandangan umum yang salah tentang dua hal ini. Pada dasarnya tidak ada batasan tentang tinggi badan. Tapi untuk menerbangkan pesawat komersial dibutuhkan panjang kaki dan tangan normal yang dapat menjangkau tombol dan pedal kendali.
Ada beberapa sekolah meminta panjang kaki minimal 1 meter, menurut penulis adalah berlebihan karena tidak diharuskan dalam peraturan dan pesawat-pesawat modern sekarang memiliki pedal rudder yang bisa diatur jaraknya sehingga kaki dengan panjang kurang dari 1 meter bisa menjangkaunya. Metode yang paling sempurna adalah mencoba langsung di pesawat latih yang dimiliki sekolah tersebut apakah kaki calon penerbang dapat mencapai pedal rudder dan dapat mengendalikannya. Sebagai informasi panjang kaki penulis tidak sampai 1 meter dan saat ini bekerja sebagai penerbang wide body Airbus A330. Tapi tidak ada yang bisa menyalahkan jika sekolah tersebut meminta panjang kaki minimal 1 m terutama untuk program beasiswa atau cadetship. 
Di negara-negara maju bahkan ada aturan perkecualian untuk orang cacat dengan memodifikasi alat kendali mereka dapat berlatih dan memiliki lisensi penerbang.
Sedangkan seorang penerbang boleh memakai kacamata untuk memperbaiki penglihatannya sampai batas-batas tertentu. Dokter penerbangan yang tahu batas-batas ini. Jadi pandangan umum bahwa penerbang tidak boleh sama sekali berkaca mata adalah salah.  Setahu penulis, pada saat tulisan ini dibuat operasi LASIK diperbolehkan. 

Buta warna

Jika anda buta warna, sejauh ini tidak diperbolehkan untuk menjadi penerbang profesional. Masalahnya adalah lampu-lampu di kokpit, landasan dan bandar udara pada umumnya memakai warna sebagai pembedanya. Peta penerbangan (aeronautical chart) juga memakai banyak warna. Di negara maju, ada kemungkinan penderita buta warna sebagian (partial) untuk mendapatkan lisensi pilot PPL/SPL dengan batasan-batasan seperti misalnya hanya boleh untuk terbang non komersial siang hari. Anda bisa mencari tahu apakah anda buta warna dengan mencari contoh-contoh gambar tes buta warna  (contohnya huruf tokek) di internet. Caranya cari di mesin pencari (google/yahoo dll) dengan kata kunci "buta warna". 

Gigi

Banyak pertanyaan tentang gigi, baik gigi berlubang, gigi palsu maupun gigi jarang. Selama keadaan gigi anda baik tanpa keluhan dan gigi yang bolong sudah ditambal dengan baik maka tidak ada alasan untuk menjadi penerbang. Tapi tentunya ada batasan mengenai gigi bolong ini. 
Mengenai gigi palsu dan gigi bolong sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter penerbangan yang ada di Balai Kesehatan Penerbang di Kemayoran untuk mengetahui apakah menggunakan gigi palsu dibolehkan dalam kesehatan penerbangan. Begitu juga dengan batasan gigi bolong baik yang sudah atau belum ditambal.

Beasiswa/cadetship

Semua ketentuan di atas adalah umum dan tidak berlaku untuk penerimaan beasiswa atau cadetship, misalnya dari  beasiswa sebuah airline atau  penerimaan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Syarat-syaratnya akan lebih berat dan lebih tinggi dari ketentuan peraturan penerbangan karena institusi-institusi ini ingin yang terbaik untuk menjadi penerbangnya. Jadi jangan heran jika ada syarat minimum tinggi badan misalnya. 

Biyaya Sekolah Penerbang

Saya mau jadi pilot! Lalu kemana setelah lulus SMA?....
Informasi inilah yang kadang-kadang masih misteri di Indonesia tercinta ini. Baiklah, secara umum ada beberapa cara untuk menjadi penerbang.
  1. Mendaftar di sekolah penerbang yang ada di Indonesia ataupun luar negeri. Untuk sekolah di dalam negeri, daftar tautannya ada di site ini di menu Pranala – Sekolah penerbangan.
  2. Mendaftar di program militer baik melalui akademi maupun ikatan dinas pendek. Informasinya ada di masing-masing institusi militer.
  3. Mendaftar di program beasiswa/cadetship yang sering diadakan oleh perusahaan airline. Informasinya ada di surat kabar dan website ilmuterbang.com selalu mencoba menerbitkan informasi yang terbaru.
Sekarang berapa biayanya?
Dari ketiga pilihan tersebut, hanya yang nomor 1 yang mengeluarkan biaya besar. Nomor 2 dan 3 biayanya ditanggung oleh pemerintah ataupun perusahaan yang menerima anda.
Banyak pembaca ilmuterbang.com mengeluhkan besarnya biaya menjadi penerbang. Bahkan ada yang bertanya bisa tidak untuk mendapatkan discount atau bagaimana caranya untuk masuk ke sekolah pilot yang murah.
Tapi ada hal yang perlu diingat bahwa pesawat adalah benda mahal. Pengoperasiannya pun membutuhkan biaya yang relatif mahal. Jadi tidak mungkin akan ada sekolah penerbang yang murah. Yang ada adalah sekolah penerbang yang disubsidi seperti STPI Curug di Tangerang.
Pada saat tulisan ini dibuat, di Indonesia biaya untuk mengoperasikan sebuah pesawat latih adalah 200-250 USD per jam yang setara dengan 1,8-2,3 juta rupiah. Jadi untuk menyelesaikan 160 jam terbang, tinggal mengalikan kedua angka tersebut. Belum lagi biaya kelas dan ujian. Angka ini akan selalu bertambah sesuai dengan inflasi.
Biaya ini akan berbeda-beda tiap flying school, jadi coba dilihat di website flying school yang bersangkutan atau hubungi langsung untuk mendapatkan informasi biayanya.
Jadi jika biaya ini terlalu mahal buat anda, siapkan diri anda untuk pertarungan memperebutkan tempat di sekolah penerbang yang disubsidi. Semoga sukses selalu.

Jenjang Karir Pilot

Jenjang Karir Penerbang

Ditulis oleh Fadjar Nugroho   
Senin, 13 Desember 2010 16:57
"Nanti mau jadi apa?", " Jadi pilot!" begitu biasanya jawaban anak-anak, terutama anak laki-laki. Jawaban ini sangat umum beserta profesi lainnya seperti dokter dan tentara. Tahukah anda bahwa setelah menjadi pilotpun banyak pilihan (jika bisa memilih) atau dengan kata yang lebih tepat banyak kemungkinan pekerjaan yang berbeda biarpun menyandang pekerjaan yang sama, penerbang. Tulisan ini tidak membahas karir penerbang militer dan penerbang pemerintah lainnya seperti polisi, SAR, dan lainnya. Menjadi penerbang juga tidak harus bekerja sebagai pilot profesional. Banyak orang yang sehari-harinya bekerja di darat atau juga pengusaha dan meluangkan akhir minggunya dengan terbang sebagai penerbang amatir.

Penerbang hobi

Di Indonesia, menerbangkan pesawat hobi seperti terbang layang, pesawat swayasa, atau bahkan pesawat bermotor yang "certified" tidaklah terlalu umum, biarpun kegiatan ini ada.
Di Jakarta anda bisa datang ke lapangan terbang Pondok Cabe di dekat Ciputat untuk melihat kegiatan ini setiap akhir minggu. Semua kegiatan hobi ini bernaung di bawah organisasi Federasi Aerosport Indonesia (FASI) bersama dengan kegiatan lain seperti terjun payung, gantole, dan pesawat model (aeromodelling).

Terbang layang:
Bedanya pesawat terbang layang dengan pesawat "normal" adalah, pesawat ini tidak memiliki mesin. Jadi bagaimana bisa terbang? Pesawat ini harus ditarik untuk bisa terbang dan kemudian bisa dilepas lalu melayang dengan bebas. Jika beruntung mendapatkan udara yang sedang naik maka bisa melayang sampai berjam-jam.
Alat penariknya bisa berupa pesawat lain, atau alat penarik di darat yang disebut Winch, atau bisa juga ditarik dengan mobil. Lisensi yang dibutuhkan untuk menerbangkan pesawat layang atau glider adalah PPL dengan rating glider. Artikel tentang lisensi dapat anda baca di artikel dengan judul Panduan menjadi penerbang di website ilmuterbang.com ini.
Menerbangkan pesawat layangMenerbangkan pesawat layang

Pesawat Swayasa dan ultralight
Pesawat swayasa/experimental dan ultralight atau di beberapa negara disebut microlight adalah pesawat ringan yang dirakit sendiri. Jika anda ingin merakit sendiri pesawat anda maka jenis pesawat ini adalah yang paling cocok untuk anda. Karena kebanyakan pesawat swayasa adalah pesawat dengan satu mesin maka lisensi yang dibutuhkan minimal adalah PPL dengan rating Single engine. Bisa single engine land atau single engine sea.

Pilot pesawat swayasaPilot pesawat swayasa
 
Pada awal tahun 1990an Pramuka Saka Dirgantara memiliki beberapa pesawat ultralightPada awal tahun 1990an Pramuka Saka Dirgantara memiliki beberapa pesawat ultralight

 


 Penerbang profesional sipil
Menjadi penerbang profesional artinya adalah menjadi penerbang yang dibayar. Pesawat apapun yang diterbangkan jika anda ingin dibayar, maka anda harus memiliki lisensi minimal CPL (Commercial Pilot License).
Mari kita mulai bahas tahap-tahap di sekolah penerbang untuk mendapatkan lisensi CPL ini. Untuk mendapatkan CPL, seseorang harus melewati tahap PPL yang saat ini menurut peraturan membutuhkan minimum 40 jam terbang. Setelah lulus PPL maka dia akan mengumpulkan jam terbang lebih banyak lagi (normalnya adalah 200 jam atau 150 jam jika dilakukan di sekolah penerbang) dan ground school untuk mengajukan ujian CPL. Ujian  terbang CPL ini bisa dilakukan dengan pesawat bermesin tunggal atau pesawat bermesin ganda. Jika dilakukan dengan pesawat bermesin ganda maka di lisensi juga akan tertulis rating Multi Engine (ME).
Ada lagi rating yang bisa ditambahkan dan sangat penting untuk kelanjutan karir seorang penerbang profesional. Rating ini adalah Instrument Rating (IR). Rating ini berguna untuk menerbangkan pesawat pada waktu jarak pandang yang minim. Biasanya rating ini dilatih dan diuji diantara PPL dan CPL. Mengapa demikian? Karena untuk mendapatkan IR seorang penerbang harus sudah punya PPL dan juga mengumpulkan jam terbang tertentu yang diatur di peraturan penerbangan sipil. Biasanya adalah 125 jam.
Kesimpulannya seorang calon penerbang harus melakukan minimal 150 jam untuk menjadi penerbang profesional dengan urutan ideal sebagai berikut:
0-40 jam: PPL Course (belajar di kelas), PPL Exam (ujian tertulis) dan PPL check ride (ujian terbang).
40-125 jam: IR Course, IR Exam, IR check ride.
40-150 jam: CPL Course, CPL exam, CPL checkride.

Rangkuman training yang dibutuhkan oleh seorang penerbang
Jam terbang
Kegiatan wajib (*) dan tambahan (-)
0-40 jam
(*) Student permit.
(*) Sekolah PPL.
>=40 jam
(*) PPL check. (exam dan checkride)
40-150jam
(*) Sekolah CPL, biasanya juga ditambah.
(-) Instrument Rating (IR).
(-) Multi Engine Rating (ME).
>=150 jam
(*) CPL check (exam dan checkride, bisa sekalian dengan IR, dan ME)
150-1500 jam
(-) Mencari kerja dan mengumpulkan jam terbang.
(-) Sekolah untuk type rating pesawat yang akan diterbangkan misalnya CN 235, Boeing 737, dll. (bisa bayar sendiri atau disponsori oleh perusahaan).
(-) rating tambahan seperti Flight Instructor (FI).
>=1500 jam
(*) Sekolah ATPL. (untuk menjadi Commander/Captain di perusahaan berdasarkan part 121)
(*) ATPL check.

Menjadi pilot helikopter butuh sekolah khusus penerbang helikopterMenjadi pilot helikopter butuh sekolah khusus penerbang helikopter
Penerbang helikopter
Jam terbang yang dibutuhkan untuk mendapatkan CPL dengan rating helikopter adalah sama, yaitu 150 jam, tapi tidak semuanya harus di helikopter. Minimum 50 jam yang harus dilakukan di helikopter. Jadi seorang calon penerbang helikopter dapat memulai latihannya dengan pesawat latih dan melanjutkannya dengan helikopter, sehingga mengurangi biaya sekolah karena biaya pengoperasian helikopter biasanya jauh lebih mahal daripada pesawat biasa.

Hak seorang Pemegang CPL
Setelah mendapatkan CPL, maka sudah mulai boleh mencari kerja sebagai penerbang yang boleh dibayar tapi lisensi ini masih terbatas karena pemegang CPL tidak bisa menjadi seorang captain (pilot in command, PIC), tapi hanya bisa sebagai kopilot di maskapai yang mengoperasikan pesawat besar dengan jumlah kursi penumpang lebih dari 30 dan/atau berat lebih dari 7500 pound. Menjadi PIC di pesawat kategori ini harus memiliki lisensi ATP dengan minimum 1500 jam terbang yang akan kita bahas kemudian.
Selain menjadi kopilot di pesawat yang relatif besar, ada beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan, yaitu menjadi penerbang komersial di pesawat yang membutuhkan hanya satu penerbang, menjadi instruktur, penerbang pesawat pribadi/perusahaan, menerbangkan pesawat penyemprot hama, photo udara, penarik banner (spanduk), penarik glider dan lainnya. Membawa penumpang untuk melihat pemandangan alam, juga membutuhkan lisensi CPL jika dibayar.
Khusus untuk helikopter, selain membawa penumpang, seorang penerbang helikopter dapat menerbangkan mangangkat barang, helikopter ambulans, polisi, dan media seperti TV. 
Untuk menjadi instruktur, seorang penerbang membutuhkan sebuah rating lagi di lisensinya yaitu FI (Flight Instructor) rating. Seperti halnya rating yang lain, untuk mendapatkan rating ini dibutuhkan ground course, exam dan checkride. Minimal lisensi yang harus dimiliki untuk mendapatkan rating ini adalah CPL.
Untuk menjadi penerbang penyemprot hama, penarik banner atau penarik glider, tidak dibutuhkan rating tapi biasanya hanya training oleh instruktur yang sudah berpengalaman melakukan hal yang sama. Untuk menjadi penarik glider, penerbang tersebut juga harus menjalankan training dengan terbang di glider.

Pilot airline
Menjadi penerbang di maskapai penerbangan yang terkenal adalah cita-cita banyak penerbang sipil, padahal ini hanyalah salah satu pekerjaan yang tersedia setelah menjadi penerbang seperti sudah kita bahas sebelumnya.
Di peraturan penerbangan Indonesia ada dua tipe maskapai penerbangan, pertama yaitu maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan maksimum 30 tempat duduk penumpang dan/atau maksimum berat pesawat 7500 pound, dan kedua adalah maskapai yang mengoperasikan pesawat dengan kursi penumpang lebih dari 30 dan/atau berat pesawat lebih dari 7500 pound.
Di maskapai jenis pertama, aturan yang berlaku adalah CASR part 135, sedangkan untuk jenis maskapai yang kedua berlaku part 121.

Maskapai part 135
Perusahaan yang berada di bawah aturan CASR 135 biasanya adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan untuk penumpang baik berjadwal atau charter, perusahaan kargo, perusahaan penyemprot hama, perusahaan foto udara, perusahaan transportasi medis (ambulans udara) dan lain sebagainya.
Seorang penerbang dengan lisensi CPL boleh menjadi PIC (Pilot In Command) di perusahaan jenis ini. Segala macam aturan training yang dibutuhkan juga tertulis di CASR 135.
Perusahaan yang mengoperasikan helikopter biasanya ada di part 135 karena jarang ada helikopter yang punya lebih dari 30 kursi penumpang.
menerbangkan pesawat di maskapai 135menerbangkan pesawat di maskapai 135

Maskapai part 121
Perusahaan airline seperti Garuda Indonesia dan lainnya adalah perusahaan yang tunduk pada aturan 121. Perusahaan jenis ini selain hanya membawa penumpang, bisa juga hanya membawa kargo atau keduanya. Contoh perusahaan penerbangan yang hanya membawa kargo yang terkenal adalah FEDEX dan DHL. Di Indonesia pada saat tulisan ini ditulis ada perusahaan yang bernama Republik Express. Sedangkan airline yang membawa penumpang biasanya juga membawa sejumlah kargo untuk dibawa.
Jenjang karir di perusahaan-perusahaan ini berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan tapi yang jelas, seorang pemegang lisensi CPL hanya bisa menjadi kopilot di perusahaan-perusahaan ini. Setelah mencapai jam terbang tertentu, perusahaan akan mempromosikan kopilot untuk menjadi captain atau PIC. Kapan seorang kopilot bisa menjadi kapten adalah tergantung kebijakan perusahaan. Sedangkan peraturan menyebutkan minimal 1500 jam terbang dan memiliki ATPL.
Pada perusahaan yang cukup besar, seorang penerbang baru akan menjadi Second Officer, lalu dipromosikan menjadi First Officer, Senior First Officer sebelum menjadi Captain sejalan dengan pengalamannya. Untuk perusahaan yang lebih sederhana, hanya ada First Officer lalu Captain.
Di perusahaan tempat penulis bekerja, seorang pemegang CPL fresh graduate yang baru lulus dari sekolah penerbang akan menjadi seorang Second Officer selama 1 sampai 1 ½ tahun, sebelum dijadikan First Officer. Setelah 3 tahun berbakti di perusahaan maka penerbang tersebut otomatis diangkat menjadi Senior First Officer. Setelah 4 tahun dan jam terbang mencapai lebih dari 5000 jam, maka dia berhak dipromosikan menjadi seorang Captain setelah melalui berbagai tes dan ujian, termasuk ujian mendapatkan ATPL (Airline Transport Pilot License).
Kita lihat di perusahaan ini, menjadi Captain membutuhkan 5000 jam, padahal peraturan memberikan minimum hanya 1500 jam untuk mendapatkan ATPL. Jadi biasanya perusahaan mempunyai aturan yang lebih ketat dibandingkan dengan aturan dari negara yang bersangkutan.

Bar di pundak penerbang
Tidak ada peraturan yang mengatur tentang kebutuhan bar yang biasanya dipasang di pundak seorang penerbang. Yang ada adalah adat dan kebiasaan. Dimulai dari 1 bar untuk Second Officer, 2 bar untuk First Officer, dan 3 bar untuk Senior First Officer, seorang Captain biasanya memiliki 4 bar.  Di perusahaan lain, Second Officer disebut Junior Firs officer.
Setahu penulis, di sebuah airline di Indonesia, seorang kopilot langsung mengenakan 3 bar di pundaknya tidak perduli apakah dia kopilot yang masih baru atau sudah senior. Mungkin maksudnya untuk memberikan citra bahwa semua kopilotnya adalah senior.
Kembali lagi bahwa tidak ada aturan tentang bar ini, jadi sah saja kalau suatu saat ada perusahaan yang memberikan seragam tanpa bar untuk penerbangnya.


Jadwal dan rute terbang
Perusahaan charter dan pesawat pribadi
Jadwal terbang dan rute penerbangan yang dilakukan adalah berdasarkan tipe dan kebijakan perusahaan. Contohnya sebuah perusahaan charter biasanya tidak memiliki jadwal tetap. Penerbangan dilakukan jika ada orang atau perusahaan yang menyewa pesawatnya. Biasanya di perusahaan ini penerbangnya selalu mendapatkan jadwal standby. Begitu pula jika anda menjadi penerbang pesawat pribadi/korporasi. Jadwal terbang anda akan tergantung pada keinginan pemilik pesawat atau perusahaan pemilik pesawat.
Ada perusahaan yang penulis tahu memberikan jadwal misalnya 3 minggu ON dan 2 Minggu OFF. Maksudnya selama 3 minggu seorang penerbang harus harus siaga untuk bertugas kapan saja, dan setelah 3 minggu, yang bersangkutan mendapatkan 2 minggu libur. Contoh lain adalah 6 minggu ON dan 3 minggu OFF. Semua itu bergantung pada kebijakan perusahaan. Tentunya selama 6 minggu ON penerbang harus mendapatkan libur kalau jadwal terbangnya padat. Aturan maksimum lamanya tugas dan terbang diatur di part 135 dan 121. Rute yang dijalankan juga bergantung pada penyewa atau pemilik pesawat.
menerbangkan pesawat milik korporasimenerbangkan pesawat milik korporasi

Perusahaan berjadwal
Penerbangan di perusahaan ini memiliki jadwal yang tetap sehingga jadwal penerbangnya juga bisa direncanakan sebelumnya. Ada perusahaan yang mengeluarkan jadwal setiap bulan, ada yang setiap 2 minggu, adapula yang diberikan jadwal setiap 3 hari. Kembali lagi ini adalah tergantung kebijakan perusahaan dan tentunya tergantung kerapihan penjadwalan di perusahaan baik penjadwalan pesawat ataupun penerbangnya.

Rute dalam dan luar negeri
Rute dalam atau luar negeri bukanlah sebuah karir tapi lebih bergantung pada pesawat dan rute airline yang bersangkutan. Misalnya jika sebuah perusahaan memiliki beberapa B737 yang beroperasi domestik dan beberapa Fokker F28 yang lebih kecil tapi beroperasi secara internasional ke negara tetangga, maka seorang penerbang yang baru diterima yang ditugaskan untuk menerbangkan Fokker F28 akan terbang internasional sedangkan seniornya yang terbang di Boeing 737 akan terbang domestik.

Penerbang pesawat kargo
Menjadi penerbang pesawat kargo tidak berbeda dengan penerbang pesawat penumpang. Seperti telah sedikit dibahas sebelumnya ada beberapa maskapai yang tidak membawa penumpang. Fedex, TNT, DHL, adalah beberapa maskapai yang terkenal. Perusahaan seperti Singapore Airlines juga memiliki bagian sendiri yang disebut SIA Cargo yang khusus mengoperasikan pesawat-pesawat kargo Boeing 747. Contoh lain perusahaan yang mengoperasikan hanya pesawat kargo adalah Air Hongkong di Hongkong.
Secara umum tidak ada perbedaan syarat menjadi penerbang pesawat penumpang ataupun pesawat kargo. Banyak penerbang menyukai bekerja di maskapai kargo karena jadwal yang lebih fleksibel karena tidak ada misalnya penumpang yang komplain kalau penerbangan terlambat 30 menit. Hal ini bukan berarti penerbangan kargo sangat santai, banyak kargo yang harus diantar secepat mungkin karena barang yang dibawa  seperti ikan segar bisa saja menjadi kadaluarsa jika terlambat sampai di tujuan. Ada juga barang-barang yang dikategorikan sebagai dangerous good, yang tidak bisa dibawa di pesawat penumpang jadi harus dibawa hanya di pesawat kargo, contohnya adalah barang-barang yang dengan radiasi tinggi atau barang yang tidak boleh dicampur dengan barang lain karena korosif.
Pesawat kargo dapat dibedakan dengan tidak adanya jendela penumpangPesawat kargo dapat dibedakan dengan tidak adanya jendela penumpang

Sunday, January 16, 2011

Ilmu Dasar Dalam Menerbangkan Pesawat

Basic Instruments Knowledge
FlightSim Division, 1/2/2008 9:47:08 PM
 


Pengenalan Instrument

Didalam sebuah pesawat akan banyak kita temui bermacam macam instrument, dan ada pula yang membadakan nya tergantung dari jenis pesawat.

Dari semua instrument yang terdapat di dalam pesawat ada beberapa instrument dasar yang wajib diketahui dan difahami oleh seorang penerbang, yaitu:

1. Speed Indicator
Fungsinya adalah : Untuk mengetahui kecepatan udara

2. Attitude Indicator
Fungsinya adalah : Untuk mengetahui keadaan pesawat terhadap permukaan bumi

3. Altitude Indicator
Fungsinya adalah : Untuk mengetahui ketinggian pesawat terhadap permukaan laut

4. Heading Indicator
Fungsinya adalah : Untuk mengetahui arah yang dituju pesawat

5. Vertical Speed Indicator
Fungsinya adalah : Untuk mengetahui climbing/descents rate per detiknya

6. Turning Cordinator (centered ball)
Fungsinya adalah : Untuk menjaga agar arah pesawat tetap pada jalur nya pada saat belok.

 
 
T – Scanning

Istilah yang biasa digunakan untuk menjaga attitude pesawat dalam penerbangan. Apakah pesawat yang kita terbangkan masih dalam batas yang kita inginkan. Mengapa disebut T – Scanning? Oleh karena instrument dasar yang sangat crucial di front panel sebuah kokpit biasa disusun berdasar tarikan garis sesuai huruf T. Dimana setiap penerbang wajib memantau segala aktifitas instruments tersebut setiap saat.
 
(always keep your eyes scanning T area)